Kamis, 21 Juli 2011

Siapakah Mereka ....?? (part 1)

                Kata-kata ustadz itu selalu terbayang di benakku. “Mereka adalah keluarga allah di syurga”. Ku segera berlari menuju ruangan yang dipenuhi oleh para asaatidz. Langkahku tertuju ke meja salah seorang ustadz yang slalu menjadi tempatku bertanya. “ustadz,,siapa mereka??”. Sepintas seraya berlalu ustadz menjawab, “mereka adalah orang yang paling arif di syurga dan mereka di tempatkan di syurga yang paling tinggi”. Lagi-lagi ustadz meninggalkanku dalam kebingungan. Tanyaku belum terjawab, rasa penasaran itu kian membuncah. Siapakah mereka??semulia apakah mereka hingga ditempatkan di syurga yang paling tinggi?? Ku putuskan tuk berdamai dengan kebingungan ku dan kembali memburu ustadz dengan seribu pertanyaan esok hari.
                Di tempat yang sama keesokan harinya. Ku tahu, hari itu ustadz memiliki banyak waktu luang, jadi tak ada alasan tuk beliau tak menjelaskan tentang “mereka”.
“ustadz,,tolong jelaskan padaku siapa mereka.”
“benar kau ingin tahu siapa mereka?”
“benar ustadz, aku sangat ingin tahu siapa mereka.”
“Mereka adalah orang-orang yang disayang rasulullah saw, menghormati mereka berarti mengagungkan allah swt, hati mereka tak akan disiksa, mereka akan memakai mahkota kehormatan di syurga kelak.”
“ustadz cepat katakan siapa mereka.”
“mereka dapat memberikan syafaat kepada keluarganya, orang tua mereka diberi 2 pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh seluruh penghuni dunia.”
“Siapakah mereka ya ustadz??”
“Mereka ada para penghafal al-quran”
“Penghafal al-quran??”
“Ya penghafal al-quran, lalu mereka menjaga hafalannya. Mereka mejauhkan diri dari segala perbuatan yang bertentangan dengan al-quran, akhlak mereka adalah al-quran. Teman mereka adalah al-quran, yang selalu mereka lantunkan setiap saat. Al-quran adalah penghibur mereka dikala gundah dan lelah menyapa.”
“Bisakah aku seperti mereka ya ustadz??”
“Tentu, allah berfirman dalam QS.Al-Qamar ayat 17: “Dan sesungguhnya Kami mudahkan Al-quran untuk dipelajari (dihafal) maka adakah orang-orang yang mau mengambil pelajaran?”
“Apa yang harus aku lakukan ya ustadz??”
“Niatkanlah karena allah, para pengkaji dan penghafal al-quran harus mengikhlaskan niatnya dan mencari keridhaan Allah SWT semata dalam mempelajari dan mengajarkan al-quran itu. Selalu bersama al-quran dengan terus membacanya melalui hafalan, dengan membaca dari mushaf, atau mendengarkan pembacaannya dari radio atau kaset rekaman. Penghafal al-quran harus menjadikan al-quran sebagai temannya dalam kesendiriannya, serta penghiburnya dalam kegelisahannya sehingga ia tidak berkurang dari hafalannya. Orang yang menghafal al-quran hendaklah berakhlak dengan al-quran seperti halnya Rasulullah saw. Aisyah r.a pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw., ia menjawab, “Akhlak Nabi saw adalah Al-quran”. Penghafal al-quran harus menjadi kaca tempat orang dapat melihat akidah al-quran, nilai-nilainya, etika-etikanya, dan akhlaknya agar ia membaca al-quran dan ayat-ayat itu sesuai dengan perilakunya. Bukan sebaliknya, ia membaca al-quran namun ayat-ayat al-quran melaknatnya”.¹
“Dilaknat al-quran??”

>>bersambung…(^^)v



                                         
¹ dikutip dari buku “Berinteraksi dengan Al-Quran” karya DR.Yusuf Al-Qardhawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar